, Indonesia

Bank of Indonesia rolls out surprise rate cut as credit growth tumbles

The regulator is likely to ease further, analysts say.

The weak demand for credit is a key factor behind the Bank of Indonesia's decision to trim its policy rate by 25 bps on June 17, analysts say.

"BI has deemed the Indonesian economy to be in greater need of support than before. There are nonetheless enough concerns about weak economic momentum for it to cut rates today. This is especially so, given that credit growth has remained lacklustre. Today’s statement, for instance, noted that 'transmission via credit channel is not yet optimal', credit growth dropping back again from March’s 8.7%yoy to 8.0% in April," OCBC economist Wellian Wiranto said in a report.

Apart from cutting rates, BI is also trying to spur credit growth by easing macroprudential measures. For instance, the regulator has rolled out better loan-to-value and financing-to-value ratios for banks that have NPLs of less than 5%.

The central bank has also raised the lower limit of loan-to-financing ratios for banks, from 78% to 80% starting from August this year, in a bid to get banks to play ball in extending more loans.

“Going forward, it appears that BI is still keen to ease further. We think that it will cut rate by at least one more time, by 25bps, this year. In case it cannot enjoy the space to cut policy rate because of global factors, we believe that BI will nevertheless continue to signal an easing bias to further prod the banking sector in extending credit more. It has already talked about broadening today’s loosening of macroprudential measures to vehicle financing, for instance. There is also a potential slashing of reserve requirement ratio that it can utilize,” the report noted.

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.