, India

India's proposed bank resolution regime to be put to the test

Garnering political commitment will apparently be difficult.

A challenging road may be up ahead for India's proposal for resolution of distressed financial institutions, which aims to provide a cohesive framework to manage any future financial crises that might occur.

According to a release from Standard & Poor's Rating Services, this is because it's up to the legislature to act on the recommendations, and political considerations are likely to come into play.

This is according to the recently published report by Standard & Poor's Rating Services entitled "The Indian Bank Resolution Regime: A Test Of Political Will."

"The proposal does not change our assessment that the Indian government is highly supportive of banks in the country," said Standard & Poor's credit analyst Deepali Seth.

"We will reassess the tendency of the government to provide extraordinary support at a later stage of the development of the resolution regime. But for now, our ratings on government-owned banks continue to factor in a very high likelihood that the government will continue to support public sector banks."

Here's more from Standard & Poor's Rating Services:

Garnering political commitment for such sweeping changes will be difficult, the report noted. These changes will take a while to implement, making it tough for the country to meet the Financial Stability Board's key attributes of effective resolution regimes for financial institutions by the end of 2015.

The key legislative changes that would be required include forming a new, independent financial resolution authority and vesting it with the power to exercise some of the suggested resolution tools, which includes bail-in (allowing creditor-financed recapitalization of a distressed bank).

"It will take political willingness to allow for the bail-in of creditors of large banks. A bail-in of creditors of a large systemic bank could have a contagion impact, such that the wholesale creditors may withdraw from other banks too and hurt system stability," said Ms. Seth. 

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.