Photo by Annie Spratt from Unsplash.

Property malaise weighs on China and Korean banks

Most of APAC banks have a stable outlook for 2024, says S&P.

Property sector risks will continue to weigh on Asia Pacific banks in 2024, especially financial institutions in China, Hong Kong, and South Korea.

"Deepening property-sector malaise is the key downside risk for financial institutions in Asia-Pacific in 2024," said S&P Global Ratings credit analyst Gavin Gunning.

Gunning particularly warned of FIs in China, who are more exposed to the country's beleaguered real estate market.

S&P has further raised their forecast of Chinese banks’ nonperforming assets (NPA) to 5.9% for 2024– up from 5% previously.

Two markets– South Korea and Hong Kong– also face property woes. Risks in South Korea remain elevated for non-bank financial institutions who are engaged in financing real estate projects.

ALSO READ: Weak home sales risk worsening Chinese banks' bad loans

In Hong Kong, high vacancy rates of about 13% in the grade A office sector, coupled with lower property prices, and low sales will continue to test banks' asset quality, S&P warned.

Not all are in trouble, however. Banks in Australia have been upgraded to a stable outlook.

"The stability and resilience in the sector are   due largely to solid capitalization, improved profitability, and still sound asset quality," said Gunning. 

As of Q1, S&P maintains stable outlooks on 95% of banks it rates across 19 APAC banking jurisdictions– higher than the 83% from the last quarter.

Follow the link for more news on

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.