Thunes takes majority stake in anti-money laundering tech firm

The global payments firm is investing $20m.

Singapore-based global payments firm Thunes has taken a majority stake in the anti-money laundering (AML) and compliance technology firm, Tookitaki Holding Pte Ltd to the tune of $20m.

Adding Tookitaki to Thunes’ global network addresses an urgent need for payments and other financial institutions to embed automated, streamlined compliance processes, decreasing risks and reducing overall costs. 

Thunes is able to extend Tookitaki’s industry-leading compliance and anti-money laundering (AML) capabilities to further safeguard the businesses and create more transparency around the payment flows of its global customers. Its customers include gig economy platforms Grab, Deliveroo, UberEats; Digital money transfer operators Moneygram, Western Union, and Remitly; neobank Revolut; and fintech and mobile wallets Paypal, Singtel Dash, M-PESA, and Airtel. The company tracks over 180 million transactions annually. 

“We are very excited to have Tookitaki join us. This alliance will give all Thunes customers access to next-generation tech compliance systems, reducing the cost of transferring money across borders. At the same time, all Tookitaki’s banking and fintech clients will automatically gain access to Thunes’ network, unlocking pathways to scale globally. We’ve already identified multiple ways to grow faster together, increasing the value we provide to our customers. We’ll be working to accelerate our growth plans jointly,” said Peter De Caluwe, CEO of Thunes. 

Singapore-based Tookitaki was founded in November 2014 and employs over 100  people across Asia, Europe, and the US. It delivers AML and compliance solutions to some of the world’s leading banks and financial institutions, using Big Data and machine learning (ML) technologies.
 

Follow the link s for more news on

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.