, Japan
Photo courtesy of Tayawee Supan

Japan’s rural banks embrace more risks in search of profits

Their greatest enemy is time as business opportunities need years to take fruit.

Japan’s rural banks are set to take on more risks as they seek profits, what with credit demand in rural areas heading to the ditch amidst ongoing depopulation and ageing, reports Moody’s Japan K.K.

Moody’s sees more rural banks venturing outside their home markets to economically larger prefectures to boost profit. However, this is a negative for them as loans are riskier there than in banks’ primary markets, and even less profitable.

"Japan's anemic economic growth will result in the central bank keeping interest rates at the current extremely low levels to stimulate the economy, weighing on banks' interest margins. And stiff competition among the country's more than 100 banks amidst slow consolidation will squeeze margins," said Tomoya Suzuki, Moody's assistant vice president and analyst.

Rural banks’ main problem is time. For example, the accelerating digitalisation of business operations due to the pandemic can help revitalise rural economies, but it will take time. 

On the other hand, the digital transformation is making it more feasible for companies to relocate away from the Greater Tokyo Area. This can help slow the pace of depopulation in rural areas and support their economic competitiveness, Suzuki said.

The government's plan to achieve carbon neutrality is another opportunity for rural banks. The push is expected to increase investment in renewable energy facilities, which are often located in rural areas, and stimulate these economies. However, the green energy push spans decades.

Rural banks’ current solution—increase loans outside of their home regions—puts pressure on regional banks’ profitability and capital ratios, Suzuki warned. 

“Margins on out-of-prefecture loans are generally lower than those in home markets and insufficient to cover their risks as a result of intense competition amongst banks targeting small pools of borrowers. Because the growth in risk-weighted assets related to these loans is faster than the internal capital generated, expanding out-of-prefecture loans rapidly also pressures capital,” Moody’s wrote in a report.

Follow the link s for more news on

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.