, Singapore

MAS unveils joint paper on managing remote working risks

Financial institutions are called to benchmark their practices against examples in the study.

The Monetary Authority of Singapore (MAS) and the Association of Banks in Singapore (ABS) have jointly issued a paper on managing new risks that could emerge from extensive remote-working arrangements adopted by financial institutions (FIs).

With the onset of the pandemic, Singapore has enacted social distancing rules since March 2020 which named work-from-home as the default mode of working. Revised guidelines released by the Ministry of Manpower last September 2020 continue to advise employers that no more than half of employees who are able to work from home are at the workplace at any point in time, allow for flexible work hours, and minimise physical meetings, amongst other guidelines.

The joint paper “Risk Management and Operational Resilience in a Remote Working Environment” calls for FIs to remain vigilant towards remote-working risks and take pre-emptive steps to mitigate them.

MAS encourages FIs to benchmark their remote-working controls against examples list in the paper.

“FIs should also continually review and enhance their risk management practices to address evolving risks. This paper is part of the ongoing collaboration between MAS and ABS’ Return to Onsite Operations Taskforce, to coordinate responses to the crisis and prepare for a post COVID-19 new normal,” MAS said in the joint release with ABS accompanying the release of the study.

Amongst possible risks studied are those in the areas of operations, technology and information security, fraud and staff misconduct, and legal and regulatory risks.

It also examines the impact on people and culture that may be brought about by remote working, MAS and ABS said in a joint release accompanying the announcement of the paper.

The paper also provides suggestions of key risk management actions needed to address the said risks, drawing from the experiences of ABS member banks.

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.