, Korea

Think tank laments South Korea’s uncompetitive financial industry

Industry urged to revamp governance and put determined effort on overseas expansion.

The head of a state-run think tank recently claimed that regulators and employees of the nation’s financial industry are not diligent enough, causing its standards to lag 30 years behind the norms of advanced countries.

In a contributing column in for September to “Listings,” a monthly magazine, Kim Tae-joon, who heads the Korea Institute of Finance, argues, “Korean banks have competed in lending more on the domestic market, resulting in a similar earning structure and therefore making them vulnerable to outside shocks.”

Regarding regulators, Kim said, “All are oriented for short-term performance, depriving them of a long-term strategic vision.”

He called for the revamping of their governance and a more positive effort to expand overseas. 

Kim also came up with reasons for each of the latest three financial crises Korea has undergone.

For the 1997 currency crisis, the cause was financial institutes lending in order to help the nation’s economic growth often in violation of market principles; the 2003 crisis was attributable to excess credit card loans and cash advances; and the 2008 crisis stemmed from the lack of liquidity that in the end brought in government efforts to supply it. 

View the full story in Korea Times.

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.