, Philippines

Philippine banks have solid defences against COVID-led risks: analysis

The resilience of large corporates is key to quelling credit losses.

Philippine banks have adequate capital position and provisioning for non-performing loans (NPLs) to rely on to manage heightened risks brought about by the pandemic, according to a S&P country assessment report.

The sector’s asset quality will likely decay as the economy is expected to shrink 0.2% this year due to supply and demand shocks. However, the resilience of large corporates is vital in subduing credit losses as they will be able to roll with the punches due to their strong business positions, diverse revenue, and robust liquidity buffers, said analyst Nikita Anand.

In addition, high stable customer deposits will anchor banks' funding profiles. Well-established domestic franchises will help them maintain a diversified customer deposit profile, and the country's banking regulations are broadly in line with international standards and the industry's risk appetite is generally restrained, the report said.

On the other hand, MSMEs will contribute to higher NPLs in the next quarters, but support measures should cut the risk of defaults. Rural and thrift banks can depend on the forbearance provided by the central bank, but it will only delay the recognition of unsound loans to borrowers who cannot recover their economic strength once the moratoriums end.

Economic and industry risk trends in the Philippines are stable, S&P said, as the banking system is still sound and should be able to manage the risks, owing to the capital and provisioning buffers built in the past. Major banks have set aside higher provisions in Q1 as a measure to tackle potential NPLs in coming quarters, the report concluded.

Photo courtesy of Pexels.com.

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.