, Japan

Japan's banks exposed to higher property risk as buffers dwindle

Property prices may collapse if supply exceeds actual demand.

The Japanese banking industry faces heightened asset risk from the rapid rise of real estate loans in the sector, which could lead to a collapse of property prices, reports Moody’s Investors Service.

Real estate loan growth has been consistently faster than economic expansion, Moody’s said in a note. This raises the risk of property supply exceeding actual demand, which in turn could result in a drop in property prices.

Apartment loans, which are identified as a key driver of growth in real estate loans, are prone to a sharp downturn in prices because individuals using such financing typically rent the apartments.

In addition, delinquencies will inevitably increase when loans mature after a prolonged period of rapid growth. Apartment loans generally have long terms of 20 years or longer, and many are far from maturity.

The ongoing coronavirus outbreak further compounds risks in the real estate market.

“For now, a sharp spike in losses from real estate loans is not likely because appreciation of land prices has been gradual, making a sudden, sharp decline in property values unlikely. However, the economic shock from the coronavirus outbreak increases the risk of defaults in the sector,” Moody’s wrote in the note.

However, Japanese regional banks' credit profiles can deteriorate even if defaults increase only marginally, on the back of their weakening pre-provision profitability. Stiff competition is driving down loan yields even though banks are taking more risks, leaving regional banks vulnerable to any increase in credit costs.

Further, regional banks' capital buffers are also waning because their risk-weighted assets (RWAs) are growing faster than retained earnings due to weak profitability and the shift to riskier lending. The average capital adequacy ratio of Japanese regional banks subject to domestic capital standards has been declining and is now below 10%.

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.