Indonesian P2P lenders to disburse $30.63b in loans by 2024

The rapid growth of e-commerce will support alternative lending options.

P2P lending in Indonesia is set for rapid growth as the operators of such platforms are expected to disburse $30.63b (IDR430t) in loans by 2024 which represents four times the amount in 2018, according to a report from Ken Research. 

Also read: Indonesia's 88 fintech lenders see opportunity in $70b credit gap

As customers turn to e-commerce as a result of improvements in internet and mobile phone penetration, demand for working capital funding will also increase, effectively fuelling the P2P expansion. E-money transactions in Indonesia hit $3.3b (IDR47.2t) in 2018 with as many as 173.8 million digital money instruments issued in January 2019, data from Fitch Solutions show.

"The market for Peer-to-Peer lending would increase further for the period 2019E-2024E. With the Indonesian government rolling out an e-Commerce roadmap, aided by adoption of digital technology, more borrowers and lenders are set to participate in the Peer-to-Peer lending market," Ken Research said in a statement. 

Also read: Here's where alternative lending thrives in Asia

There are more than 100 platforms currently registered with the financial regulator and more than 100 still in the pipeline to obtain registration, according to Ken Research.

Moreover, the sandbox testing mechanism introduced by the country's financial regulators may also help these platforms gain regulatory and operational acceptance. 

To stay competitive, P2P lenders may forge partnerships with major financial institutions to gain access to larger capital base that can respond to heightened demand from borrowers. In return, banks can cash in from these links as they benefit from a wider customer base and reduce the costs related to credit assessment by outsourcing these activities to the platform operators.

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.