, Singapore
222 views

Chart of the Week: Check out mobile wallet adoption across Asia

The value of non-cash transactions in China hit 50% in 2016.

A growing number of e-wallet operators are setting their sights to serve Southeast Asia's massive consumer market, driving expectations that mobile payments in the ASEAN will hit $30b by 2021, according to management consultancy firm Oliver Wyman. 

Home to nearly 600 million digital-savvy consumers, the region has become a battleground for a mobile wallets battle as e-wallets have been launched in the region by a wide array of players from telco providers, banks, merchants, device manufactures, remittance players, and transport providers.

Also read: Chinese banks thrive on mobile payments as millennials drive cashless push

China's WeChat and Alipay are prominent players, driving the value of non-cash transactions in the country to 50% in 2016. Indonesia is also a prime contender with non-cash transactions rising from 27% to 30% in the four year period between 2012 to 2016 with ride-hailing giant Go-Jek rolling out its own digital payments to pay for taxi rides, food delivery and offline retail payments.  

Also read: Maybank joints GrabPay mobile wallet platform

The Philippines is also on prime for a digital payments revolution as non-cash payment methods – particularly e-wallets – are expected to surge to 6% of total payments by 2022.

However, e-wallet operatrs need to stay constantly up their game and go beyond what their normal domain of payments to ensure their sustainability, according to Oliver Wyman. 

"The challenge for participants in this space is to become useful enough in daily life that customers adopt their e-Wallets, use them regularly, and therefore retain funds in them. As the underbanked increasingly use new consumer platforms, they will come to expect more than basic e-payment capabilities." 

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.