, India

India's $210b bad debt burden is luring profit-hungry offshore investors

Foreign funds Oaktree and Varde Partners are hoping to cash in on the trend.

Bloomberg reports that a growing number of offshore investors from as far as Canada are turning their sights to cash in on India’s staggering $210b bad debt burden with the hopes of making high return on stressed asset sales. 

The sale of soured loans from banks to third-party investors have climbed in recent months with Canadian pension fund manager Caisse de dépôt et placement du Québec reportedly making $600m available to Edelweiss Group for investment in local distressed assets.

Foreign funds including Oaktree Capital Group LLC and Varde Partners have similarly expressed interest to participate in the fledgling market with some market experts pegging annualised returns at about 15%.

Also read: Can Indian banks weather the last wave of bad loan resolution?

India’s banking system is caving under the massive weight of its accumulated bad debt burden which has pushed four Indian state banks to a combined $1.74b (117.29b rupees) year-end loss as the central bank tightened bad loan provisions and withdrew six loan-restructuring schemes in the past few months.

Also read: India's massive bailout fails to buoy banks out of earnings rut

Gross non performing assets (NPAs) in India continued to climb after peaking at 10.14% in March after moderating from 9.04% in June 2017 to 8.93% in September 2017, according to CARE Ratings, with private sector NPAs ballooning by a whopping 450% from $2.91b (Rs 19,800 crore) at the end of FY2013-2014 to $16.03b (Rs109,076 crore) as of end-March.

Here’s more from Bloomberg:

Bagaimana perkembangan perubahan fokus manajemen kekayaan bank?

Seorang analis mengatakan, "Ada hingga $25 miliar dalam biaya yang bisa didapat di Asia, tetapi ini pasar yang sulit.

Aplikasi blu oleh Group BCA memperluas ekosistem digital melalui BaaS

Strategi tersebut telah berhasil meningkatkan transaksi dan membangun kepercayaan nasabah sebesar 53,4% sepanjang 2023.

Christine Ip dari UOB merenungkan karir perbankan tiga dekadenya dan kembali ke dunia seni

Dia percaya bahwa keuangan dan kreativitas saling berkaitan dalam membangun kolaborasi talenta yang holistik di UOB.

Shally Koh dari Citi berbicara tentang bagaimana mendorong perbankan yang lebih beragam

Bank tersebut memperkenalkan program keterlibatan pria dan dukungan ibu sebagai bagian dari upayanya untuk kesetaraan gender.

Maisie Chong dari StanChart berbicara tentang tidak pernah menolak peluang dan melangkah maju

Chong berbagi tentang menemukan kepuasan dan pemenuhan diri melalui perjalanan kerja.

Mayda Lim dari OCBC dalam membangun pipeline talenta di bidang teknologi dan perbankan

Lim menggabungkan kebutuhan untuk mendukung bankir perempuan dengan kekurangan talenta dalam industri tersebut.

Aturan baru batasan harga mendorong lebih banyak penggabungan P2P di Indonesia

Regulasi ini akan meningkatkan biaya kepatuhan, namun batasan harga akan membuat sulit untuk mengimbanginya.

Deputi Gubernur: Pembiayaan Islam di Indonesia akan berkembang sebesar 10% -12% pada 2024

Ekonomi dan keuangan syariah Indonesia mempertahankan pertumbuhan positif pada 2023.

Bagaimana HomePay memerangi penipuan renovasi di Singapura

Uang ditempatkan dalam rekening escrow dan disalurkan saat pencapaian tahap-tahap tertentu.